Laman Utama

23 Oktober, 2012

[7378] Hari Hari Tua (... oleh Sham)

Merenung jauh, sejauh ini perjalanan, banyak laluan manis dan pahit dilalui, yang sayu, yang gembira, menerusi fasa fasa tersendiri, menerajui kehendak yang tidak pernah ada sempadan. Dilalui dengan suasana hambar dan kosong laksana padi sambang, yang tidak membuahkan beras, walhasil, tangan kosong, tiada kesudahan.

Yang berhasil, tersenyum lebar, menerobos alam, laksana dunia ana yang punya, begitu lirik lagu P Ramlee dalam mengolah cerita cerita rakyat, yang secara relatifnya berputar menurut fasa fasa tertentu. Yang terbantut terlopong menunggu buah tak gugur, bila keguguran, sambang hanya.

Kehidupan, melankoliknya seumpama irama dan lagu, tercemar ianya jika sumbang. Yang dihajati tak semestinya dapat segala, kerana batas batasnya tetap ada, walau hajat setinggi gunung.
Pungguk mendayu rindukan bulan, bila bulan mengambang, pungguk keriangan, tapi bila bulan gelap, pungguk kesuyian kembali. Sinonim kehidupan kita, pasca keemasan, seperti pungguk merindukan bulan, walhal serba serbinya sudah layu, menanti gugur menyembah bumi.

Tidak usah gusar itu semua, tidak dapat hari ini, esok masih ada dalam suasana kehidupan yang kekal abadi.


Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan